SEBUAH PUISI
KEADILAN BUKAN UNTUK ORANG KAYA SAJA
Karya : Djisuk
Banyak tentara veteran ketika dipersoalkan tentang kemerdekaan, mereka akan marah dan menyumpah serapah seolah perjuangannya tak dihargai.
Namun ketika ditanya, mengapa ada banyak di antara kalian yang masih menderita kemiskinan bahkan seolah dibuang dan dilupakan belaka oleh negara setelah kemerdekaan?
Maka mereka pun kontan menunduk, hening cipta dimulai, air mata mulai menyeruak dari kelopak mata yang sudah mengendor, lalu sumpah serapahnya kini berbalik arah menuju para pejabat-pejabat culas, kacung yang korup tak tahu diuntung, dan mereka masih sangat asyik duduk berbelaimesrah dengan bekas penjajah di bilik istana.
Oh... negara bangsa yang blingsatan. Lupa, lupa pula kau dengan darah dan air mata yang memupukmu hingga tanah dan isimu dapat tumbuh subur. Namun setelahnya, segala rupa yang tumbuh di dalamnya, kini habis tak tersisa disikat oleh berahi kacung yang pandai mempermainkan perasaan dan keadilan.
Lalu di negara bangsa ini, seolah tergambar jelas sketsa busuk dari kejahatan yang tak terampunkan lagi.
Bahwa Keadilan hanya untuk orang kaya saja-walau ia adalah kacung yang sangat pandai menjilat-jilat sepatu bekas penjajah dan meludahi anak bangsa yang berdarah-darah karena melawan tirani negara bangsa.
Oh... para pemuda dan pemudi yang bertulang kebenaran, berdarah merah mendidih melihat penindasan, cabutlah penderitaan di pundak-pundak para martir Tuhan pendahulumu, lalu teriakkanlah dengan lantang gagah perkasa kebenaran itu, lalu campakkanlah rasa takutmu dan berdakwalah dengan tulus bahwa Keadilan Bukan Untuk Orang Kaya Saja!!!
Jeneponto 10 Juli 2019.




0 komentar