Tak Perlu Mengimpor Manusia Untuk Menata Ruang-Hati



Meski sekarang dan 31 hari ke depan sepenuhnya milik para Agus-Agus, tapi di foto ini, seolah dunia cuman milik kami berdua saja. Lupakan para Agus-Agus di bulannya 😂 #eitss jangan salah paham ya. Kami bukannya serius menganggap para Agus-Agus tak ada secara definitif, tapi, pada persoalan asmara, manusia memang kadang bersikap eksklusif.

Satu lagi, kami memang tak menganut ide kosmopolitanisme, namun percayalah, hidup di bawah naungan Khilafah, keharmonisan bisa lebih tercipta dengan keberkahan yang proporsional.

Oh iya, meski sekarang di kandang penguasa sedang marak-maraknya isu impor segala macam rupa, dari barang hingga orang, dari barang receh hingga membanting perusahaan milik negara, dari tenaga kerja kasar hingga tenaga rektor kampus. Ya meski isu itu memang terdengar bergurau atau cukup gila untuk menerima kenyataan, yakinlah, kekasihku kamu akan tetap berada di hatiku tanpa harus mengimpor manusia dari luar negeri untuk menata ruang-ruang di hatiku. Trust me!

Kekasihku, jangan kaget melihat fakta bangsa kita saat ini, sebab begitulah adanya realitas hidup di alam rimba raya demokrasi yang menciptakan keburukan tanpa batas.

Untuk itu sayangku, janganlah lelah untuk terus melangkah dan berdakwah, menyampaikan ide Khilafah meski terus ditolak oleh berbagai kalangan. Percayalah, mereka bersikap kasar, hanya karena mereka belum memahami kenikmatan hidup di jalan dakwah yang tidak memprioritaskan perbendaharaan dunia dan dirinya sendiri, melainkan agar dapat bersama-sama meniti jalan cinta Ilahi yang penuh rintangan di barisan para pejuang Syariah dan Khilafah.

Jika dakwah ini dibenci, jika aktivisnya dipersekusi, ingatlah, bahwa luka-duka-kehilangan yang dialami Rasulullah Muhammad saw., dulu, masih jauh lebih menyakitkan daripada apa yang kita hadapi saat ini.

So guys, come on, we have to rise and fight in the dark.

Welcome August.

_Djisuk

You Might Also Like

4 komentar