Tuhan Tersenyum Saat Menciptakan Nusantara (Kritik Cantik)


Menunggu hujan redah di kabupaten Gowa-Sulsel


Cowok paling tahu, kalau hujan cuman air.
#umild 

TUHAN TERSENYUM

Ya Allah, jadikanlah hujan yang turun ini sebagai hujan yang bermanfaat dan tidak membawa bencana.

Orang-orang berkata, saat Tuhan menciptakan tanah Nusantara ini, Engkau, Allah, sedang dalam keadaan tersenyum. Benarkah?

Buktinya, kata orang-orang (lagi), bahkan tongkat dilempar ke tanah ini akan tumbuh menjadi hutan beserta segala kekayaan lainnya. Tapi mengapa di tanah yang Engkau ciptakan dalam keadaan tersenyum ini, teramat banyak orang-orang yang penuh dengan derai air mata duka lara dan tinggal di pinggiran tembok dan juga kolong jembatan?

Impor sana sini, utang menggunung, riba meraja lela, perzinahan, perkosaan, khamr, pajak mencekik, rakyat dipalaki oleh penguasa layaknya preman, orang-orang taat dituduh teroris, Al-Quran dijadikan alat bukti tuduhan teoris dan melenyapkan nyawa tersangka, banyak orang gila yang berkeliaran dan menyasar para ulama yang anti penguasa zalim, media-media mainstrem menuduh ciri-ciri teroris adalah orang Islam yang suka ke Masjid baca Qur'an celana cingkrang dan berjanggut, para penjilat penguasa zalim menganggap kitab Al-Quran dan Hadits Rasulullah sebagai manuskrip sejarah yang sudah basi dan harus diamandemen.

Sementara penguasanya suka ngacir saat ditanyai, saat dimintai pertolongan dan pertanggungjawaban.

Tuhan, apakah Engkau masih tersenyum seperti saat Engkau menciptakan Nusantara ini?

Kalau sudah begini jadinya, kami sudah benar-benar rindu dengan penerapan syari'ah Islam di tanah Ciptaan-Mu ya Allah. Kami butuh Khilafah yang engkau janjikan itu, agar umat manusia dapat terselamatkan dari cengkraman sistem kufur yang merugikan manusia dan segala  ciptaan-Mu.

#indonesiamilikallah 
#khilafahajaranislam 
#umatbutuhkhilafah 
#duniabutuhkhilafah 

You Might Also Like

0 komentar